السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِIlustrasi Ya'juj wa Ma'juj:
Hari kiamat pasti terjadi gan. Hanya saja, kapankah peristiwa itu akan
berlangsung, Allah SWT sajalah yang mengetahui. Tak ada satu pun makhluk
di alam semesta, termasuk malaikat, yang mampu memprediksikan waktu
kiamat. Bahkan, Nabi Muhammad SAW yang menjadi kekasih-Nya pun tidak
diberi informasi yang jelas.
Hal tersebut ditegaskan Allah dalam Surat Al-A’raf ayat 187:
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang kiamat, kapankah
terjadinya? Katakanlah sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat hanya ada
pada sisi Tuhanku. Tiada seorang pun yang mengetahui waktu
kedatangannya selain Dia.”
Di dalam beberapa hadits tentang tanda-tanda hari kiamat kubra,
disebutkan ada sepuluh tanda hari kiamat. Di antaranya adalah keluarnya
Ya`juj wa Ma`juj. Berita tentang keluarnya Ya`juj wa Ma`juj bukan hanya
mutawatir, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat
96-97:
"Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka
turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah
datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba
terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai,
celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan
kami adalah orang-orang yang dzalim.”
1. Mengenal Ya’juj dan Ma’juj
Kemunculan sebuah bangsa yang akan menciptakan kekacauan serta kerusakan
di muka bumi telah ditakdirkan Allah SWT sebagai salah satu penanda
kiamat besar. Bangsa yang akan muncul dan menyebabkan kerusakan di muka
bumi adalah kaum Ya'juj wa Ma'juj.
” Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan: mereka adalah dari keturunan
Nabi Adam AS dari keturunan Nabi Nuh AS, dari anak keturunan Yafits
yakni nenek moyang bangsa Turki yang terisolir oleh benteng tinggi yang
dibangun oleh Raja Dzulqarnain (diterangkan dalam Surat Al-Kahfi)
Sedangkan makna “min kulli hadabin yansilun” diterangkan oleh Ibnu
Katsir ahimahullahu: yakni turun dari tempat-tempat yang tinggi dengan
cepat dengan membuat kerusakan.
Demikian pula disebutkan dalam surat Al-Kahfi ayat 94:
“Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj wa Ma`juj merusak di muka
bumi, kami akan siapkan imbalan yang besar agar kiranya engkau
membuatkan benteng antara kami dengan mereka.”
Adapun kalimat yang menunjukkan bahwa runtuhnya benteng Dzulqarnain dan
keluarnya Ya`juj wa Ma`juj sebagai tanda dekatnya hari kiamat adalah
ucapan Allah subhanahuwata’ala pada ayat ke-98:
“Ini adalah rahmat dari Rabbku…..” Ibnu Katsir rahimaullahu menyatakan:
“Ini adalah dalil yang menunjukkan bahwa mereka tidak akan bisa
melubanginya sedikitpun…” Sedangkan makna “Jika datang janji Rabbku”
adalah: Jika telah dekat hari kiamat, Allah subhanahuwata’ala akan
runtuhkan benteng tersebut. Demikian dikatakan oleh Ibnu Katsir
rahimahullahu.
2. Ya`juj wa Ma`juj dari keturunan Adam ‘alaihissalam
Ya’juj wa Ma’juj adalah dari jenis manusia keturunan Adam AS. Tidak
seperti yang digambarkan oleh sebagian orang bahwa mereka bukanlah dari
keturunan manusia. Hanya saja mereka adalah orang-orang yang merusak
serta memiliki sifat dan perangai yang Allah SWT takdirkan kepada mereka
tidak seperti manusia pada umumnya.
Dalil yang menunjukkan bahwa mereka dari jenis manusia keturunan Adam AS
adalah apa yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dalam Kitabul Anbiya’
bab Qishah Ya’juj wa Ma’juj, dari Abu Sa’id Al-Khudri
Radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi Sallallahu’alaihiwassallam bersabda:
ن أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِي اللَّهم عَنْهم عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى
ا عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَقُولُ ا تَعَالَى يَا آدَمُ فَيَقُولُ
لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ فَيَقُولُ أَخْرِجْ
بَعْثَ النَّارِ قَالَ وَمَا بَعْثُ النَّارِ قَالَ مِنْ كُلِّ أَلْفٍ
تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ )
وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا
هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ ا شَدِيدٌ ( قَالُوا يَا رَسُولَ ا
وَأَيُّنَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ قَالَ أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلًا
وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا…
Allah subhanahuwata’ala berfirman kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka
Adam menjawab: “Labbaika wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut
panggilan-Mu dengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-Mu).”
Kemudian Allah subhanahuwata’ala berfirman: “Keluarkan pasukan penghuni
neraka.” Maka Adam bertanya: “Apa itu pasukan penghuni neraka?” Allah
subhanahuwata’ala berfirman: “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan
ratus Sembilan puluh sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi
beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu
lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi
karena adzab Allah subhanahuwata’ala yang sangat keras. Kemudian para
sahabat bertanya: “Siapa yang satu itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah
menjawab: “Bergembiralah sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian
satu dan dari Ya’juj wa Ma’juj seribu….” (HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal.382)
3. Sifat-sifat Ya’juj wa Ma’juj
Walaupun mereka dari jenis manusia keturunan Adam AS, namun mereka
memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama mereka
adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar sehingga ketika
mereka turun dari gunung seakanakan air bah yang mengalir, tidak pandai
berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar
mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan
lain-lain.
Disebutkan dalam riwayat Al-Imam Ahmad rahimahullahu, dari Ibnu Harmalah, dari bibirnya, dia berkata:
وَهُوَ عَاصِبٌ إِصْبَعَهُ مِنْ n خَطَبَ رَسُولُ ا لَدْغَةِ عَقْرَبٍ
فَقَالَ: إِنَّكُمْ تَقُولُونَ لَا عَدُوَّ وَإِنَّكُمْ لَا تَزَالُونَ
تُقَاتِلُونَ عَدُوًّا حَتَّى يَأْتِيَ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ عِرَاضُ
الْوُجُوهِ صِغَارُ الْعُيُونِ شُهْبُ الشِّعَافِ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ
يَنْسِلُونَ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
Rasulullah sallallahu’alaihi wassallam berkhutbah dalam keadaan
jarinya tersengat kalajengking. Beliau bersabda: “Kalian mengatakan
tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh
sampai datangnya Ya’juj wa Ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya,
dan ada warna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat
yang tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai.” (HR. Ahmad)
4. Ya`juj dan Ma`juj Sudah ada Sejak Lama
Ya`juj dan Ma`juj sudah ada dan terus dalam keadaan turun-temurun
(beranak pinak), tidak meninggal satu orang dari mereka, kecuali lahir
seribu orang lebih. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abdullah bin
‘Amr radhiallahuanhu yang diriwayatkan Al-Hakim rahimahullahu dalam
Mustadrak-nya.
Namun alhamdulillah Allah SWT telah bentengi mereka dari kita, yaitu
dengan sebab menakdirkan munculnya Dzulqarnain yang dengan kemampuannya
membuat benteng yang terbuat dari besi dan tembaga.
Allah SWT berfirman:
“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila
dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan
keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka
berkata:
‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang
membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu
pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan
mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku
kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan
kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara
kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila
besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah
Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi
(merah seperti) api, diapun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang
mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak
bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain
berkata:
‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila sudah datang
janji Rabb-ku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu
adalah benar’.” (Al-Kahfi:92-98)
5. Kesombongan Ya’juj dan Ma’juj
Ya`juj dan Ma`juj ketika keluar tidaklah melewati sesuatu kecuali
dirusaknya. Tidaklah melewati danau kecuali meminumnya hingga habis.
Tidaklah mendapati manusia kecuali dibunuhnya sampai ketika mereka
merasa menang membantai seluruh penduduk bumi, dia menantang penduduk
langit. Inilah kesombongan yang luar biasa dari Ya`juj wa Ma`juj.
ثُمَّ يَسِيرُونَ حَتَّى يَنْتَهُوا إِلَى جَبَلِ الْخُمَرِ وَهُوَ
جَبَلُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ قَتَلْنَا مَنْ فِي
الْأَرْضِ هَلُمَّ فَلْنَقْتُلْ مَنْ فِي السَّمَاءِ. فَيَرْمُونَ
بِنُشَّابِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ فَيَرُدُّ اللهُ عَلَيْهِمْ نُشَّابَهُمْ
مَخْضُوبَةً دَمًا
“Kemudian mereka berjalan dan berakhir di gunung Khumar, yaitu salah
satu gunung di Baitul Maqdis. Kemudian mereka berkata: “Kita telah
membantai penduduk bumi, mari kita membantai penduduk langit.” Maka
mereka melemparkan panah-panah dan tombak-tombak mereka ke langit. Maka
Allah subhanahuwata’ala kembalikan panah dan tombak-tombak mereka dalam
keadaan berlumuran darah.” (HR. Muslim dalam kitab Al-Fitan wa Asyrathus Sa’ah)
Yakni mereka mengira bahwa darah tersebut bukti kemenangan mereka
melawan penduduk langit. Maka Allah SWT binasakan seluruhnya pada saat
puncak kesombongan mereka dalam waktu yang hampir bersamaan.
Binasanya Ya’juj dan Ma’juj dengan doa Nabi Isa AS
6. Binasanya Ya’juj dan Ma’juj dengan doa Nabi Isa AS
Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an radhiyallahu ‘anhu dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut:
إِذْ أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لاَ
يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ
وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ
يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ
فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ
بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ
حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ
دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى
وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ
فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ
اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اْلأَرْضِ فَلاَ يَجِدُونَ فِي اْلأَرْضِ
مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلاَّ مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ
نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللهِ فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا
كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ
ثُمَّ يُرْسِلُ اللهُ مَطَرًا لاَ يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ
وَبَرٍ فَيَغْسِلُ اْلأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ
يُقَالُ لِلْأَرْضِ أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ وَرُدِّي بَرَكَتَكِ…
Ketika Allah Swt mewahyukan kepada Isa AS:
"Sesungguhnya aku mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak ada
kemampuan bagi seorang pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka
hamba-hamba-Ku menuju Thuur."
Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala keluarkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka
mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati
danau Thabariyah, dan meminum seluruh air yang ada padanya.
Hingga ketika barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata: “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.”
Ketika itu terkepunglah Nabiyullah Isa AS dan para sahabatnya. Hingga
kepala sapi ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus
dinar kalian sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap
(berdoa) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka Allah Subhanahu wa
Ta’ala pun mengirim sejenis ulat yang menyerang leher mereka. Maka pagi
harinya mereka seluruhnya binasa menjadi bangkai-bangkai dalam waktu
yang hampir bersamaan.
Kemudian turunlah (dari gunung Thuur) Nabiyullah Isa dan para
sahabatnya, maka tidak didapati satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi
oleh bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissalam pun
berharap (berdoa) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka Allah Subhanahu
wa Ta’ala mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa
bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang Allah
Subhanahu wa Ta’ala kehendaki2. Kemudian Allah kirimkan hujan yang tidak
menyisakan satu pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga
menjadi licin. Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalilah berkahmu…” (HR. Muslim)
7. Wajib Beriman dengan berita Ya`juj wa Ma`juj
Berita tentang Ya`juj wa Ma`juj adalah berita dari Allah
subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya, sehingga seorang muslim yang beriman
wajib menerimanya. Bukankah ciri-ciri orang yang bertakwa adalah beriman
kepada hal
ghaib yang dikabarkan oleh Allah subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya? Dan
termasuk hal yang ghaib adalah apa yang akan terjadi pada akhir zaman,
termasuk berita akan keluarnya Ya`juj wa Ma`juj. Subhanallah.
Kesimpulan:
Pertama: Ya’juj wa Ma’juj adalah calon penghuni neraka.
Kedua: jumlah Ya’juj wa Ma’juj sangat besar.
Ketiga: bahwa Ya’juj wa Ma’juj dari jenis manusia keturunan Adam.
Keempat: Ya'juj wa Ma'juj akan binasa tidak lama setelah mereka merasa telah menang atas perbuatan dzalimnya di muka bumi ini
Kelima: Ya'juj wa Ma'juj binasa dengan didatangkan sejenis ulat yang menyerang leher mereka oleh Allah Swt.
sumber : http://m.kaskus.co.id/thread/52ec9c66f8ca17a7468b45de/keluarnya-bangsa-yajuj-dan-majuj-sebagai-tanda-kiamat-besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar